Sabtu, 09 Maret 2013

It's JBiebz World

Sisi Lain Dari Justin Bieber



Justin Bieber, artis asal Kanada ini tentu sangat familiar di telinga kita. Pelantun “baby” ini sukses membawa namanya ke kancah musik internasional. Albumnya pun laris terjual dengan jutaan kopi di seluruh dunia. Tentu saja, ini membuat Justin mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit.

Bayaran yang tinggi ataupun harga tiket konsernya yang selangit, mungkin itulah pandangan kita terhadap Justin Bieber. Namun dibalik itu semua, ternyata Justin Bieber mempunyai sisi lain dalam dirinya. Dibesarkan di keluarga yang serba terbatas, membuat Justin memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap saudaranya yang kurang mampu. Sehingga Justin Bieber, bintang muda ini, suka beramal.

Justin akhirnya memenuhi janjinya, Ia menggelar konser mini di Whitney Elementary School dengan dilihat ratusan anak-anak yang kurang mampu. Whitney Elementary School, Sekolah itu memang memiliki keistimewaan tersendiri yang membuatnya berbeda dari sekolah-sekolah lain. Sekolah ini mempunyai program khusus selain menyelenggarakan pendidikan. Sherrie Gahn sebagai kepala sekolah membuat suatu program bantuan sandang maupun pangan untuk siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Nah, Program unik Whitney Elementary School inilah yang diliput di acara The Ellen DeGeneres Show yang membuat Justin Bieber tergerak untuk menyumbang. Tidak hanya itu, Justin juga membelikan alat-alat tulis, tas dan keperluan sekolahnya lainnya kepada murid-murid disana secara gratis.

Ya, hal luar biasa lainnya dari bintang muda ini selain bakatnya dalam menyanyi adalah karakter suka beramalnya. Ternyata, Bieber menyumbangkan 1 Dollar untuk setiap tiket yang terjual pada separuh perjalanan My World Tour, ke sebuah yayasan swadaya bernama Pencils Of Promise di New York yang bergerak dalam pembangunan sekolah di negara-negara berkembang. Selain itu, Bieber juga aktif menyumbang ke beberapa badan-badan amal lainnya, seperti Children's Miracle Network dan the Make-A-Wish Foundation.

Agaknya Justin tidak lupa dengan kehidupan masa lalunya. Sehingga ketika ia sudah sukses dan terkenal, ia tidak melupakan sesamanya yang merasakan hidup serba terbatas seperti dirinya di masa lalu. Justin memang seorang mega bintang yang dipuja-puja, tetapi ia juga seorang manusia yang memiliki hati nurani. Lewat twitter, Justin berkata “menerima adalah hal yang hebat, tapi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan memberi. #HELPOTHERS” yang bertujuan mengajak fansnya ataupun semua orang yang memiliki kelebihan harta untuk membantu mereka yang kurang mampu. Salut ya sama Justin Bieber…



Let's Have Fun with Music


Manfaat Musik Bagi Kehidupan Kita

Studi yang dilakukan University of Hospital San Raffaele (Milan, Italia), dan telah dipresentasikan pada Pertemuan ke-22 Masyarakat Neurologis Eropa (ENS) di Praha menunjukkan bahwa telah dilakukan tes pada orang tanpa latar belakang musik tidak hanya terlihat lebih terampil setelah menyelesaikan dua minggu latihan rutin pada keyboard pianonya, otaknyapun mengalami perubahan secara terukur.

Penelitian ini juga memberikan bukti bahwa meskipun dalam jangka pendek pelatihan ambidextrous (ketrampilan dengan kedua tangan) menyebabkan koordinasi yang lebih baik dan tindakan yang lebih seimbang antara belahan otak kiri dan otak kanan. Pelatihan ini juga menyebabkan respon yang meningkat untuk impuls saraf pada otot-otot jari.

Selanjutnya, rangsangan musik juga mendorong rekonstruksi struktural dari materi abu-abu di daerah otak yang terlibat dalam gerakan yang terkoordinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tugas yang lebih kompleks itu, semakin baik.

Para ilmuwan baru-baru ini juga meneliti bahwa 'neuroplastisitas' otak yaitu sebuah proses di mana otak secara otomatis merekonstruksi dirinya dalam menanggapi tugas yang diberikan sehingga struktur internal dan organisasi yang paling cocok untuk sebuah tuntutan. Fungsi Neuroplastisitas secara otomatis membangun interkoneksi yang lebih baik dari daerah otak yang sering digunakan, dimana sumber daya sementara ditarik dari daerah yang jarang digunakan.

Berlatih musik secara drastis dan efektif dapat mempercepat optimalisasi kegiatan otak tertentu, seperti yang ditunjukkan pada 2 studi berikut:.

Pada studi pertama, peneliti meminta 12 peserta tanpa pengalaman musik untuk menyelesaikan sepuluh sesi latihan selama 35 menit pada keyboard piano elektronik dalam periode dua minggu. Mereka memeriksa fungsi gerakan tangan peserta sebelum dan setelah pelatihan selesai, melalui tes neurofisiologis menggunakan 32-saluran EEG (electroencephalogram) dan stimulasi magnetik transkranial (TMS).


Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua peserta mencapai peningkatan dramatis dalam kemampuan motorik mereka selama pelatihan, namun hasil yang paling mengejutkan adalah harmonisasi di mana kedua tangan mampu melakukan kegiatan secara bersamaan.